Home article Kenali dan Lawan, Apa itu Toxic Masculinity dan Cara Mengatasinya?

article

17 Juli 2024

Kenali dan Lawan, Apa itu Toxic Masculinity dan Cara Mengatasinya?

Kenali dan Lawan, Apa itu Toxic Masculinity dan Cara Mengatasinya? placeholder

“Pria kok nangis, lemah!”, “Lelaki sejati itu merokok, Bro!” Pernah nggak Lo diperlakukan ini? Sikap tersebut salah satu contoh toxic masculinity.

Bukannya memberikan dukungan atau energi positif, sikap seperti itu malah bisa merugikan kehidupan sosial dan kesehatan mental seorang pria.

Langsung aja simak apa itu toxic masculinity dan bagaimana cara mencegahnya di bawah ini!

Apa Itu Toxic Masculinity?

Toxic masculinity adalah tekanan dari budaya yang membuat pria harus berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu.

Istilah ini biasanya dihubungkan dengan nilai-nilai yang dianggap harus ada dalam diri seorang pria, seperti harus kuat, berkuasa, dan pantang menunjukkan emosi.

Sebenarnya, sifat maskulin itu sendiri adalah hal yang baik. Tapi akan menjadi toxic atau salah arah jika pria dipaksa harus menunjukkan maskulinitas biar nggak dicap “Pria Lemah”.

Padahal, pria juga bisa punya sifat lembut, ramah, atau sensitif, dan hal tersebut tidak salah dimiliki oleh pria.

Ciri-Ciri Toxic Masculinity yang Perlu Lo Tahu

Ciri-Ciri Toxic Masculinity
Ciri-Ciri Toxic Masculinity

Konsep dalam toxic masculinity yaitu emosi dianggap sebagai kelemahan dan kejantanan diidentikkan dengan kekuatan, ketangguhan, atau wibawa.

Jadi dapat diilustrasikan, Lo sebagai pria harus bisa menahan emosi, terutama kesedihan, dan bersikap dominan seperti halnya budaya patriarki.

Lo perlu hati-hati jika mendapat perlakuan ini dari teman sebaya Lo. Dilansir dari Alodokter berikut ini ciri-ciri toxic masculinity:

  • Pria tidak boleh menunjukkan emosi sedih dan mengeluh
  • Menganggap pria hanya boleh menunjukkan keberanian dan marah
  • Tidak butuh kehangatan atau kenyamanan
  • Pria tidak menerima bantuan dan tidak boleh bergantung pada orang lain
  • Harus punya kekuasaan dan status sosial tinggi agar dihormati
  • Berperilaku kasar, agresif, dan mendominasi orang lain, terutama pada wanita
  • Menyukai aktivitas seksual yang kasar
  • Menganggap 'keren' kebiasaan nggak sehat, seperti merokok dan minum alkohol
  • Heteroseksisme dan homofobia

Baca juga: Ciri-ciri cowok red flag

Gak cuma itu aja, perlakukan toxic masculinity juga bisa tercermin dalam anggapan pria gak boleh menyukai aktivitas atau yang identik dengan wanita, seperti memasak, menjahit, atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Lo pasti terheran-heran kan, Brodi? Tapi fenomena ini beneran ada dan akhir-akhir ini lagi marak di kalangan pria. Oleh karena itu, Lo perlu hati-hati dan menjauhi lingkungan toxic masculinity.

Bagaimana Cara Mengatasi Toxic Masculinity?

Cara Mengatasi Toxic Masculinity
Cara Mengatasi Toxic Masculinity

Mengutip dari American Journal Public Health, pria yang mengejar standar toxic masculinity cenderung sulit tidur bahkan depresi.

Jika kejadian ini kerap kali Lo alami, sebaiknya Lo perlu tahu cara mengatasinya yang tepat. Simak baik-baik poin di bawah ini, ya!

1. Percaya dan Mencintai Diri Sendiri

Kunci pertama untuk menghadapi toxic masculinity dimulai dengan mempercayai dan mencintai diri sendiri.

Percaya dan sayangi diri Lo meski nggak sesuai sama ekspektasi maskulinitas yang sering muncul. Terima diri Lo apa adanya dan jangan biarkan standar maskulinitas yang kaku menentukan siapa Lo.

Self love bikin Lo jadi lebih pede, bisa terima diri apa adanya, dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

2. Cari Teman Bicara yang Positif

Cari teman atau orang-orang di sekitar yang bisa mendukung Lo secara positif. Teman yang baik akan mendengarkan tanpa menghakimi dan memberikan dukungan ketika Lo sedang membutuhkan.

Baca juga: Cara cari teman untuk mendaki gunung

3. Mengubah Pola Pikir

Ubah cara pandang Lo tentang maskulinitas. Lo perlu tahu bahwa menjadi kuat bukan berarti harus selalu tegar tanpa emosi.

Caranya mulailah belajar untuk memahami dan menghargai emosi sendiri serta orang lain. Jadilah pria yang punya hati, lembut, ramah, dan jauhi tuntutan maskulinitas yang bikin Lo makin overthinking.

4. Speak Up

Speak Up tentang Toxic Masculinity
Speak Up tentang Toxic Masculinity

Jangan takut untuk speak up ketika melihat atau mengalami sesuatu yang berkaitan dengan toxic masculinity. Suara Lo penting dalam mengubah pandangan yang salah di masyarakat. Dengan berbicara, Lo bisa membantu orang lain memahami bahwa tidak ada salahnya menjadi diri sendiri dan mengekspresikan emosi.

5. Offer Help

Cara mengatasi toxic masculinity yang terakhir adalah tawarkan bantuan pada teman Lo yang mungkin mengalami tekanan akibat toxic masculinity.

Dukungan Lo akan sangat berarti bagi mereka. Cukup dengan kata simple seperti, “Hei Bro, apa kabar?”, “Apa Lo sedang baik-baik saja?”, atau “Ada yang bisa kubantu, Bro?”, mungkin saja dapat memberanikan dirinya untuk meminta bantuan yang selama ini Ia pendam.

Jika Lo merasa terjebak dengan lingkungan toxic masculinity hingga sampai mengganggu mental Lo, sebaiknya Lo segera konsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan saran terbaik. Tetap semangat, Bro!

Diunggah Oleh

admin

Berita Terkini Lainnya